Cinta dan Merokok

Asa sudah lama ajah gak isi ni blog, ...:p, maklum sayah rada sibuk pisan, berhubung kerjaan dan hobi sayah yaitu menyulam yang semakin menggila, okeh okeh.. stop tentang menyulam tapi ini semua tentang merokok. ( loh kok jadi rokok sih?). Masalah na tuh gini, saya pan perokok walaupun tidak terlalu aktip karena saya jenis perokok agresif, dimana kalo liat rokok temen nganggur saya dengan agresifnya mengambil tanpa izin . nah, berhubung si Dia itu minta sayah berhenti dengan alasan kesehatan sayah yg makin aneh, Memang tanpa dia suruhpun sayah sudah berhenti hampir satu bulan ( hah...baru satu bulan ajah bangga banget yah :p, tapi ini suatu kemajuan dunk buat sayah), Alasan saya berebti ngerokok selain kesehatan juga yah itu CINTA.

Kenapa CInta?...karena saking cinta nya sayah ama keluarga dan adik2 sayah, dimana sayah kan masih sedikit2 bantu si bungsu buat bersekolah ( alhamdullilah raport dia bagus ) dan bantu dikit ama ortu, nah kalo saya terus ngerokok, trus saya kena kanker paru2,saya bakal nyusahin keluarga sayah dong ( secara mereka bakal ngerawat sayah gitu), terus saya mati??..sapa yg biayain si bungsu dong ama bantuin ortu ?... Nah maka itulah karena alasan cinta saya berenti merokok.. hehehehehe ( Peace ah..cinta)

jadi menurut saya Alasan untuk berenti Merokok itu adalah CINTA. (itu sih pendapat sayah, gak tahu kalo anda2 semua :) )

2 komentar:

agoez mengatakan...

Cukup Kontradiktif memang ketika kita berhenti merokok atas dasar kesehatan semata. Kenapa, disisi lain produksi rokok sangat menggila, dan Perokok pun punya andi besar dalam penggunaan Anggaran Negara [Cukai Tembakau]. Lalu dimana kontradiktifnya?, Ketika Produksi Rokok di Hentikan, Maka Kesehatan "Buruh" mengalami Goncangan, pengangguran akan merajalela. Belum Lagi Soal Kesehatan keuangan Negara, yang notabene cukup besar diperoleh dari Cukai Tembakau.

Dalam bahasan ini, Penulis mencoba mengkorelasikan Antara Rokok dan Cinta. Cukup logis memang, Tak Kala kita berusaha berhenti merokok atas dasar Keluarga. Dan Hal ini pun juga tidak gampang, perlu proses yang cukup panjang, dan membutuhkan Pengorbanan untuk dapat mewujudkan, khususnya bagi perokok Aktif.

Bagi Perokok aktif yang sudah cukup lama "bercinta" dengan Rokok, maka rokok menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kesehariannya. Secara psikologi, otak kita perlu perangsang untuk dapat bekerja dengan baik,Rokok dan Kopi misalnya. Namun, kebiasaan ini bisa teratasi ketika kita merencanakan untuk berhenti. Ada yang mengatakan Niat modal dasar Utama. Kalau saya malah Bukan niat, tapi dasar pemikirannya [Paradikma berfikir] yang perlu di rubah, "Rokok bukan menjadi satu kebutuhan sehari2".


Saleum


TiLe

Syifa Ahira mengatakan...

salam kenal mba.. :)


    ShoutBox